30 April 2024
Cara Kerja Smoke Detector dan Pemasangannya
Smoke Detector merupakan sistem penting pemadam kebakaran yang berfungsi mendeteksi adanya asap kebakaran. Berbicara soal cara kerja smoke detectornya itu tergantung pada jenis alat deteksi yang digunakan.
Untuk mengenal lebih jauh terkait prinsip cara kerja dan ilustratornya bisa Anda simak di bawah ini.
Prinsip dan Cara Kerja Smoke Detector
Sebagaimana namanya, alat ini bekerja untuk mendeteksi kehadiran asap sebagai tanda adanya kebakaran. Yang diukur oleh alat tersebut ialah kepekatan asap yang masuk dalam detector. Ketika asap sudah melebihi batas kepadatan, maka alat akan mengirim sinyal ke alarm pemadam kebakaran atau sirine, sehingga alarm pun berbunyi.
Namun perlu Anda pahami bahwa alat Smoke Detector ini cukup variatif, jelas saja setiap jenis Smoke Detector memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Pada akhirnya, cara kerja dan pemasangannya pun akan berbeda pula.
Ilustrator Cara Kerja Smoke Detector Berdasarkan Jenisnya
Umumnya alat Smoke Detector ini terbagi menjadi 2 tipe/jenis berbeda dengan mekanisme yang berbeda pula. Adapun terkait ilustratornya bisa Anda simak di bawah ini:
Alat Detector Photoelectric
Tipe Detector Photoelectric bekerja dengan mengandalkan sensor cahaya. Jadi, ketika cahaya men-trigger sensor photoelectric, maka alat detektornya akan terpicu. Picuan inilah yang kemudian akan diteruskan ke perangkat Fire Alarm dengan bentuk sinyal. Namun sangat disayangkan, alat detector ini masih memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan, yakni mudah terpicu oleh faktor lain di lingkungan, semisalnya debu dan menimbulkan False (palsu) Alarm yang berakhir pada kepanikan.
Ilustrasinya ketika asap memasuki ruangan dan mengaburkan cahaya ke dalam fotosel, maka akan memicu sirkuit (detector). Kemudian picuan tersebut akan menyalakan alarm yang berbunyi melengking sebagai tanda buruk kebakaran.
Ionization Smoke Detector
Jika alat sebelumnya mengandalkan sensor cahaya, maka Ionization Smoke Detector menggunakan metode Ionization Chamber. Partikel asap (akibat kebakaran) yang masuk ke dalam detektor akan mulai menyumbat ruang ionisasi. Kemudian mereka akan menempel pada ion dengan mematikan arus listrik secara efektif. Sirkuit yang ada pada alat detector akan berubah menjadi bintik-bintik, sehingga alarm berbunyi. Ketika api dan asapnya serta ruang deteksi hilang, ion akan bergerak bolak-balik di antara elektroda, dengan kondisi sebelumnya; sirkuit mati dan alarm akan berhenti berbunyi.
Namun sangat disayangkan alat ini juga masih memiliki kekurangan, yakni dinilai tidak ramah lingkungan. Sebab, alatnya mengandung senyawa radioaktif.
Ketika penggunaanya telah melewati masa umur pakai, maka alat tersebut dikategorikan sebagai limbah radioaktif yang (terdapat unsur kimia sintetik pada unsur periodic) memiliki ameresium yang berguna mendeteksi asap.
Cara Memasang Smoke Detector
Pemasangan Smoke Detector dilakukan untuk melengkapi sistem pemadam kebakaran lain seperti alarm, fire pump system dan lain sebagainya. Agar mendapatkan keamanan yang lebih maksimal, paling tidak Anda memasangnya satu alat detektor dalam satu ruangan. Tidak hanya dalam ruangan, tetapi juga luar dan setiap lantai bangunan rumah Anda.
Adapun untuk area lainnya Anda bisa memasangnya di langit-langit atau dinding atas, tidak melebihi 30 cm dari langit-langit. Selain itu, Anda juga dapat memilih lokasi yang jauh dari pintu, jendela atau saluran udara. Adapun lokasi yang perlu Anda hindari untuk pemasangan Smoke Detector ialah dekat peralatan pemanas, kamar mandi, akibat angin yang terpasang di langit dan lainnya. Sebab, hal ini bisa memicu alarm palsu.
Demikian itulah cara kerja dan pemasangan yang tepat dalam menggunakan Smoke Detector. Meskipun begitu, kami memahami bahwa kebutuhan setiap customer dapat berbeda. Kami akan selalu memenuhi kebutuhan Anda dalam hal sistem pemadam kebakaran yang paling terbaik. Jadi, jangan ragu untuk langsung menghubungi tim salesperson Dinar Inti Duba.
© 2013-2024 | PT. Dinar Inti Duba